Subuh…
Tersungging senyum alam di ufuk Timur
Salam setia pamitan malam pun dihulur
Kelibat fajar pun menyerak dingin
Tirai hari dikuak tenang
Berderai tingkah unggas di rimba
Bersahutan kokok ayam di desa
Lalu azan mencarik kesunyian semesta
Menitik air wuduk di wajah kita
Ya Allah, berkatilah umur ini seadanya
Sesungguhnya solatku, ibadahku,hidupku dan matiku
Hanya buatMU Pencipta Subuh…
Dhuha…
Muqaddimah kehidupan berlalu pantas
Biduk diri berlayar di selaut tugas
Mentari pun makin dermawan dengan sinaran
Rezeki Tuhan ditagih dipinta
NikmatNya diraih diteroka
Segala yang di samudera, di daratan dan udara
Sebutir keringat dan segunung permata
Namun agar diri tidak lupa
Sudi apalah kiranya wahai teman
Istirehat sebentar jiwa dan perasaan
Agar terus tenang dalam gelombang
Pintalah ketenangan
Di dalam solat dhuha…
Zuhur…
Tergelincir mentari di separuh safarnya
Namun kepanasan membahang jua
Keletihan menjilat seluruh jasad
Mengantuk hinggap di pelupuk mata
Namun hidup ini satu perjuangan
Ditagih rezeki lewat keringat
Diraih tenaga buat keluarga
Namun jangan sekali-kali terleka
Di masjid, di surau atau di pinggir meja
Solat menanti hadirmu seketika
Demi kuat kembali jiwamu yang penat
Munajatlah dalam solat Zuhur…
Empat rakaat
Asar…
Sinar mentari pun lesu menghadiahkan keredupan
Angin gemalai membelai wajah petang
Dua mempelai berjalan di taman
Sekeluarga waktu santai di pepohon nan rendang
Keindahan sore kekadang mengalpakan
Lalu Tuhan mengatakan
“ Demi waktu, sesungguhnya manusia itu dalam kerugian
Kecuali orang yang beriman dan beramal soleh
Serta yang saling berpesan dalam kebenaran dan kesabaran”
Lalu penuhilah sumpah Tuhanmu itu
Agar jiwa tidak gusar, emosimu tidak nanar
Agar jalan hidup terus tulus dan lurus
Agar kemudian diri tidak pincang tersasar
Di waktu asar… solatlah..
Allahu Akbar!!!
Maghrib…
Senja bertamu di persada buana
Remang-remang jingga mengukir isyarat
Untuk makhluk mula berehat
Tabir hari berlabuh di kaki langit
Mengiringi unggas pulang ke sarang
Setelah puas menikmati siang
Alhamdulillah…
Di antara gelap dan terang
Di antara malam dan siang
Ada sejalur senja yang memisahkan
Begitulah nantinya alam barzakh
Itulah ‘senja’ alam dunia menuju akhirat
Bukalah mata hatimu untuk melhat
Dari alam syahadah ke alam ghaib
Dalam solatmu di waktu maghrib…
Isya’…
Sebelum diri istirehat dalam dakapan malam
Sebelum melepas penat oleh segala kerja dan urusan
Jika cuaca terang…
Dongakkan kepala ke langit
Lihat bulan dan bintang yang berkelip
Hayatilah yang indah
Ucapkanlah Subhanallah
Jika cuaca gelap…
Tundukkan kepalamu ke bumi
Mungkin hujan ribut akan menimpa
Takutilah musibah
Ucapkan Innalillah
Sekalipun kemalasan merantai diri
Namun gagahilah jua demi Ilahi
Berwuduk untuk fardhu terakhir
Apungkan zikir paling agung ke bibir
Tuhan tautkan cintaku yang retak
Di solat Isya’
Dinihari…
Dua pertiga malam yang sepi
Titis embun berguguran di hujung daun
Rerumput basah menjunjung embun
Dingin menyelimuti insan di kasur peraduan
Kekadang lena dibuai mimpi indah
Kekadang resah dipagut igauan ngeri
Saat inilah yang terpilih
Buat pertemuan dua kekasih
Percintaan insan dengan Tuhan
Semakin wangi di sunyi-sunyi begini
Dan demi penyucian jiwa di hujung hari
Tahajudlah seketika di dinihari…
Teman…
Sungguh, waktu itu berlalu terlalu laju
Namun mengapa kita masih tega berdosa
Benar sekali seperti yang dihairankan oleh Imam Syafi’ie
“Peredaran masa adalah suatu yang aneh…
Tetapi lebih aneh manusia yang melengahkannya!”